Senin, 13 Agustus 2012

Time machine (yoona[the late comeback])


 Title
Time machine
(Yoona)

Length
“Oneshoot”

Rating
pg.14
(beberapa kata kasar)

Genre
sad,romance

Author
27rinmiumiu

CAST/Main Cast
Im Yoona(임윤아) – Girls’ Generation

Kim Kibum(김기범) – Super Junior

Lee Seunggi(이승기) – Hook Entertainment

Disclaimers
seluruh cast adalah milik tuhan…, tetapi ceritanya hanya milikku..(kecuali para OC)

Author Note
Ini salah satu dari ceritaku… fresh from my computer… ini adalah drabble beruntun(?) bertemakan Time machine yang ceritanya dikembangkan melalui MV Girls’ Generation sendiri yang berjudul ‘Time Machine’.. setiap member punya Drabble ini masing2..^^

one of my fanfic..^^ allright cerita ini adalah 100% murni karanganku sendiri…, ingat ya.. no silent reader.., no copycatz.., and happy reading…^^

PS : KARENA KELAMAAN AKU AKAN BUAT YOONA VERSION JADI ONESHOOT SUPAYA READERS GAK KECEWA^^

***

Yoona POV

Hum… aku adalah seorang waitress di sebuah coffeeshop terkenal. Namanya ‘Angel-latte’. Kehidupanku sederhana… karena aku hidup sendiri di sebuah apartemen tanpa orangtuaku.. (psst… kau tau?? Orangtuaku sebenarnya adalah pengusaha yang bisa dibilang mapan dan kaya…tapi aku menyembunyikannya..^^)

Hyuuf… bekerja sebagai waitress itu sangat melelahkan, aku sudah mencoba yang terbaik…tapi.. selalu saja mendapatkan tatapan dingin dari para pengunjung(sebagian besar pengunjung yang kaya dan keren..) saat aku tersenyum cerah pada mereka.. apakah ini karena aku seorang waitress?? Hah.. bisa saja aku membuka kedokku dan mencari pria yang benar-benar keren…

Tetapi.. hatiku mengatakan bahwa aku harus tinggal di coffee shop ini untuk mencari namja yang benar-benar mencintaiku apa adanya.. bukan karena aku kaya maupun cantik..


***

“osseo osseo..^^ silahkan duduk disini..” aku menyambut namja dengan jas serta topi yang bermerek. Ia menatapku seakan merendahkan.. tapi.. inilah pekerjaanku.. “mau pesan apa?” aku tetap tersenyum sangan cerah pada namja itu.

“cih..” namja itu membuang muka. Huff.. benar.. aku sangat kesal jika kejadian seperti ini terjadi lagi. “ada apa agashi?” dengan sopan aku bertanya. “ya! Lebih baik kau tak usah tebar pesona seperti itu..! aku tau kau itu cantik.. tetapi… kau.. hanya seorang waitress yang tidak sebanding denganku..” namja itu berkata dengan llembut tapi sangat menghina.

Rasanya sakit, kesal, dan serba salah… “mianhae… aku tak bermaksud begitu” aku membungkuk. “baiklah… sana bilang managermu.. aku ingin mengganti pelayan yang melayaniku…” ia mengibaskan tangannya mengusirku.

Dengan setengah menangis aku menuju employer room. “Yoona-ya.. kenapa lagi kau..” tanya sahabat sekaligus eonnieku taeyeon. “hiks.. anii..” aku menggeleng sambil menangis. “oh.. pelanggan kaya lagi pasti??” tayeon mengelus-elus punggungku.

“hei.. apa yang terjadi disini??” tanya go hara managerku(no limit kang hye bin). “itu lho.. unnie.. pelanggan kaya..” taeyeon menjelaskan mengapa aku menangis sekarang. “humm.. arasseo.. kau taeyeon gantikan yoona sementara..” suruh go ahra unnie.

“ne..” taeyeon bangkit dan keluar ruang employer. “jangan dimasukkan ke hati ya yoona..” ahra unnie tersenyum padaku. “hiks ne..” aku menghapus air mataku.

***

Hari-hari di café itu berjalan seperti biasa.. sampai ada seorang namja tampan datang ke café ku.

“osseo osseo…^^” seperti biasa aku menyambut pelanggan itu dengan senyum. Dan tanpa diduga namja itu membalas senyumku. “silahkan duduk disini.. mau pesan apa?” aku mempersilahkan namja itu untuk duduk. “khamsamnida.. aku ingin pesan iced caramel macchiato 2” aku sempat heran dengan pesanannya.. tapi.. ya mungkin ia sedang menunggu yeojachingunya mungkin..? huum.. giliran namja tampan dan ramah begini datang.. ternyata sudah punya yeojachingu..

***

“omo! Unnie..! nam..namja itu… hwaaaa…^^” aku gemetar di depan unnie-unnieku. “yaish! Kemarin nangis.. sekarang liat namja tampan terus trembling.. nanti kalau dia nappeun lagi.. nangis..” cibir ahra unnie. “anio.. dia ramah.. sayangnya.. sepertinya ia mempunyai yeoja chingu..><” aku kini menunduk.

“oooffhh…??” desah ahra unnie dan taeng unnie berbarengan.. lalu berlomba-lomba mengintip dari jendela pintu. “ihihihihihihihihi” mereka berdua tertawa penuh mistery. “yoona-ya… sana cepat antar pesanannya… ;) ” taeng unnie sekarang tambah membuatku bingung. “arasseo..” ujarku lalu membawa sebaki berisi 2 porsi iced caramel macchiato.

***

“ini dia pesanannya…^^” kataku sambil meletakkan 2 gelas itu dihadapannya. “khamsamnida.., duduk..” kata2 terakhir namja itu membuatku merasa seperti.. jadi turunan ketujuh ratu elizabeth.. -_-“

“ne?” aku mendelik bingung ke namja berwajah tampan itu. Lalu melirik ke arah dapur.. unnie2ku sedang sibuk melantunkan kata ‘HWAITING YOONA’, meski aku tak mendengarnya aku bisa mengetahuinya!

“cepat duduk..” namja itu tersenyum kearahku. GLUUPS. Kulihat lagi unnie2ku mengibaskan tangan seolah berkata. ‘ppaliwa! Ini kesempatan besar…!’. Dengan ragu akupun duduk di depannya.

“khamsamnida sudah mau duduk.. jika kau mau.. minumlah satu porsi itu..” katanya sambil tak berhenti tersenyum. “buk..bukankah.. ii..ni..” dengan ragu aku menggerakkan lidah yang sudah keluu sejak menerima tatapan darinya. “anio.. aku tak mempunyai yeojachingu..” ekspresi wajahnya berupah drastis.

“mianhae kalau aku lancang..” kataku merasa bersalah. “ne.., gwenchana.. aku memintamu duduk disini.. karena kebetulan kau sangat mirip dengan… yah..kau tau… dan selain itu.. aku benci duduk sendiri..” jelasnya. “hummm…” aku mengangguk.

Dari percakapan kecil akhirnya kami mulai tertawa.. dan mulai jadi teman. Kami tertawa karena lelucon yang kami lontarkan. Senang sekali rasanya.. mempunyai teman seperti dirinya…

***

2 bulan kemudian…

Kejadian yang sering terjadi padaku kembali lagi…, hanya saja… aku merasa lebih tenang saat kibum-oppa berada di sampingku. Ya… meskipun hatiku takkan pernah berdetak dengan normal di dekatnya..

“sudahlah… kata2 namja brengsek seperti itu kok kamu dengarkan… sudah2.. jangan dipikirkan..” kibum-oppa memelukku dan menepuk2 punggungku. “oppa…, apakah waitress sepertiku.. tak akan ada yang pernah mencintai?” tanyaku sambil kembali mengatur nafas.



Hening… lalu kibum-oppa tiba-tiba melepas pelukannya dan memandangku lembut. “yoona-ya… kau… kau jangan pernah berkata begitu… karena… kau harus tau.. orang bodoh ini..” ia menunjuk dirinya sendiri. “baru sadar jika ia mencintaimu… dan.. belum berani untuk mengungkapkannya.. mianhae… yoona-ya.. would you be my girlfriend?” ia menatapku teduh nan lembut.

Untuk mengujinya… aku…

Akupun pergi menjauh darinya. Dan ia mengejarku. “yoona-ya.. waegurae? Apakah ini terlalu cepat? Jika iya.. aku bisa memberimu waktu… meskipun itu akan jadi selamanya.. aku akan tetap menunggu!” kibum oppa menggenggam tanganku. “hiks..hiks.. oppa.. I like you too… but.. I’m just a waitre..”. “sssttt… yoona… yooona… look at me… saranghae.. ok? I will keep loving you whoever you’re!”

CHU~

“gomawo oppa…” aku tersenyum padanya. “no problem.. so.. you wan’t to be my girl friend or not?” tanyanya. Semburat merah tampak di pipiku dan.. aku mengangguk. “gomawo yoona-ya… saranghae!” kibum-oppa memelukku. Dibelakangnya aku tersenyum… ‘akhirnya ada seorang namja yang mencintaiku apa adanya..’

 ***

Sudah 3 tahun aku dan kibum-oppa menjalani hubungan ini dengan sangat lancar.. sampai saatnya muncullah moment paling ditunggu gadis2 pada umumnya.

“yoongie…” kibum-oppa menghampiriku yang sedang mengelap meja di café. “oppa.. tapi aku kan sedang bekerja..” aku merengek pelan dan… ahra unnie memandangku lalu menyikut sikuku. Sepertinya ia mengatakan. ‘gwenchana… sana pergi..^^’.

Akupun tersenyum pada ahra unnie dan langsung ditarik kibum-oppa untuk keluar café …

***

Kibum-oppa tersenyum padaku sambil menyembunyikan sesuatu di belakangnya. “yoona-ya… kau taukan aku sangat…sangat sangat mencintaimu?” tanyanya. Aku mengangguk dengan senyum merekah di wajahku. “keurom.., would you marry me..?” kibum oppa berlutut.. dan itu membuat perhatian orang2 di taman itu tertuju pada kami berdua.

Aku tersenyum dan hampir menangis… “ne… oppa.. I do…”aku tersenyum melihat wajahnya yang semakin hari semakin tampan. Wajahnya tampak sangat senang tambah terkejut. “woohohooo! Prok pro prok..” seru orang-orang yang memperhatikan kami. Akupun tersenyum malu.

“Yoona… tetapi.. kau harus tau..” setelah keramaian mulai memudar dari tempat itu.. kibum-oppa ingin berbicara padaku. “yoona… kau harus menunggu pulang dari US.. karena.. 2 hari lagi.. aku akan  berangkat kesana.. jadi… maukah kau menungguku?” kibum oppa menatapku penuh harap. Aku tadinya sangat terkejut.. tetapi… yasudahlah.. toh ia sudah melamarku.. ^^

“ne oppa… gidarilkeyo…^^”aku memeluknya. “gomawo yoona-ya… saranghae…” ia mempererat pelukannya. “nado oppa..^^” aku tersenyum dibalik peluknya.

***

Kibum oppa sekarang sudah lepas landas… sempat air mataku menetes beberapa tetes. Tetapi segera aku mengingat kata-katanya… ‘yoona… jadilah gadis yang gembira seperti biasanya… janganlah menangis karenaku.. aku janji aku akan kembali..’

***

1 minggu kemudian…

“mwo?! Ka..kalian mau ke tempatku??” aku terbelalak kaget saat mendengar kabar bahwa orangtuaku akan segera menjemputku. Ottokhae..?? padahalkan aku sudah berjanji untuk menunggu kibum-oppa.

“mwo?! 1 hari lagi?! Ne.. arasseo.. TLIT!” huff… 1 hari lagi orangtuaku akan datang… apa yang harus ku lakukan..?!

***

Orangtuaku sudah datang… begitu mereka melihatku… eomma-appaku langsung mengomeliku jhabis-habisan. Mereka membawaku untuk mengganti model rambutku, membeli pakaian baru dan yang paling berat.. mereka memintaku untuk mengundurkan diri dari café.

Mereka juga memberi tahuku besok aku akan di ajak bertemu dengan kerabat perusahaan. Dengan tujuan aku segera dijodohkan dengan putra kerabat perusahaan itu.. namanya Lee Seung Gi. Bahkan aku belum pernah bertemu dengannya.. dan juga… aku kan hanya milik kibum-oppa…

***

“eomma..appa! kalian bisa menjadikan aku apa saja.. asalkan kau jangan menjodohkanku dengan orang lain! Karena aku sudah memiliki namja yang benar2 mencintaiku.. dan aku.. juga benar2 mencintainya..!” aku menangis di hadapan mereka.

“setidaknya.. kau harus bertemu terlebih dahulu..” appaku angkat bicara. “dan ada satu syarat lagi.. kau.. harus berhenti menjadi pelayan!” eommaku menambahkan. Meskipun berat… tetapi akan lebih menyedihkan bila aku tidak bersama kibum-oppa. “ne…” dengan sangat berat aku  mengatakannya.

***

Aku berjalan ke arah ‘Angel-latte’ tetapi bukan tidak menggunakan seragam.. melainkan baju mewah yang kemarin eomma ku paksa untuk beli. Ya.. aku ingin menepati janji untuk mengundurkan diri dari café itu.

“Yoona.. neomu yeppeoda… kapan kau merubah dirimu seperti ini? tetapi.. kenapa kau tidak memakai seragam.. dan.. wajahmu terlihat sangat mendung..” ahra unnie bertanya. Memang.., perbedaan antara aku yang kemarin dan sekarang sangat beda.. 180 derajat berubah! Coba lihat…




from this to..

 

“hiks…hiks… unnie… ottokhae… hiks..” aku menangis di depan taeng unnie dan ahra unnie. “yoona waegurae?? Melihatmu memakai pakaian ini..” taeng unnie berhenti bicara. “jangan-jangan.. kau??” taeng unnie yang sudah mengetahui latar belakang asliku lebih dulu, secara cepat melakukan hipotesa(dikira ipa?!).

***

“MWO?! Jadi kau selama ini adalah anak orang kaya?!” ahra unnie secara spontan berdiri dari kursinya setelah aku ceritakan semua tentang diriku yang sebenarnya. Akupun mengangguk kaku melihat reaksinya. “mianhae unnie.. tapi aku harus merahasiakan ini untuk sementara waktu..” aku memberanikan diri menatap matanya.

“aiigoo… pasti kau sedang sangat kesusahan ya..? andai saja kau memberitahuku yang sebenarnya dari dulu.. pasti aku akan menendang bokong pria2 brengsek yang melukaimu itu..” ujar ahra unnie tak terduga. “gomawoyo unnie…” akupun memeluk ahra unnie.
“arasseo… tapi jika nanti kau sudah disana… jangan lupa hubungi kami ya??” ahra unnie 
mengelus pundakku. “ne!” aku tersenyum pada ke-dua unnie ku yang selama ini sudah rela menguurusku. ‘jeongmal gomawoyo..’

***

“cepatlah yoona!” eommaku memanggil dari ruang tengah. Sementara aku masih menatap nanar cermin di depanku. Haruskah aku menemuinya??

“Im Yoona!” eomma mulai memanggil nama lengkapku.. itu berarti aku harus cepat turun. Akupun melihat wajahku lagi dan menambahkan sedikit pink blush di pipiku. Baiklah.. aku siap.. aku berdiri dan merapihkan sweaterku. Kira2 seperti inilah penampilanku sekarang.. hanya saja.. wajahku kelihatan sangat.. mendung..

 

***

Di perjalanan menuju café yang dituju.. aku hanya diam dan diam.. memandang ke luar jendela tanpa bergeming. Sampai kami sampai di sebuah café mewah dengan interior manis dan minimalis.

Di sana duduk seorang namja yang lumayan tampan, namja paruh baya.. ya.. kira2 seumuran appaku dan yeoja seumur eommaku.

Saat aku mendekati meja itu namja yang lumayan tampan tadi tersenyum kearahku. Tapi tak ku gubris..Beginilah penampilan namja itu..

 

***

Setelah acara makan hampir selesai, karena jenuh akupun keluar dengan alasan ingin ke toilet. Tapi aku berjalan ke balkon café itu dan menghirup udara segar. “oppa… ottokhae?” aku berbisik.

“kau suka menyendiri??” namja bernama Lee Seung gi itu menghampiriku. “namamu Im Yoona?? nama yang sangat bagus..” namja itu tersenyum dan merangkulku. “hey apa-apaan kau!” aku mendorong tubuh namja itu.

“wae? Bukankah kita akan bertunangan?” namja itu membelai pelipisku, tapi segera ku tepis. “meski orangtuaku setuju.. apakah aku akan begitu saja setuju?! Dan juga aku sudah mempunyai namjachingu kau tau?!” aku membentaknya lalu berlalu begitu saja. Sementara namja itu hanya tersenyum sinis. “yeoja sialan..” desahnya.

***

Setelah malam itu.. aku mengamuk dan minta pertunangan itu dibatalkan.. aku meminta kesempatan untuk menunggu Kibum-oppa kembali ke Seoul.. akhirnya orangtuaku setuju meski kelihatannya mereka enggan sekali dengan keputusanku.

***

3 tahun berlalu…

Aku menangis di kamarku. Barusaja orangtuaku membentakku. Katanya mereka tak bisa bersabar lagi. Karena Kibum-oppa tak kunjung datang ke Seoul. Akhirnya mereka memutuskan untuk menikahiku dengan namja brengsek Lee Seung gi.

“oppa.. neo eodiya? Hiks.. kenapa kau belum kembali..?” aku kembali terisak di dalam kegelapan kamarku. Saat itu aku berharap kibum-oppa ada di sampingku dan meencegah pernikahan itu.

***

The Wedding..

Aku didandani demikian rupa oleh para make up artist profesional yang di sewa appaku.
“nona.. tolong berhenti menangis.. make up mu berantakan lagi..” ujar make up artist itu lembut tapi dengan tatapan ingin membunuhku. “berhenti..” make up artist itu memandangku aneh. Dan kembali melandjutkan pekerjaannya. “kubilang berhenti! Aku tak butuh make up itu.. aku tak mau bersembunyi dalam topeng.. aku tak ingin berbohong pada semua orang karena aku tau aku benar-benar tak pantas untuk dibilang bahagia dan di tepuk tangani oleh orang2 saat dimana aku sedang bersiap meninggalkan orang yang ku cintai selamanya..” make up artist itu hanya tercengang dan berhenti memoles make up untukku.

***

Sebentar lagi acara akan dimulai.. tetapi tiba2.. Handphoneku berbunyi..

TUNGLING!

Saat kubuka pesan itu…

From : kibum-oppa

Yoona-ya.. aku kembali… :D
Maaf aku pergi sangat lama..
aku sekarang kembali dan ingin menjadikan kau yeoja-ku untuk selamanya..
saranghae…^^

aku ingin kau datang ke depan café tempatmu bekerja.. aku mempunyai hadiah untukmu..^^

air mataku lagi-lagi meleleh dan beberapa menetes di atas layar handhoneku. Akupun berlari.. berlari dan terus berlari menuju orang yang sangat ku cintai..

***

Di tengah salju yang turun.. mataku tak bisa berhenti mengeluarkan air mata saat melihat orang yang selama ini ku tunggi tengah melambaikan tangannya padaku. Ia tersenyum.. wajahnya yang kurindukan.. akhirnya muncul.. akupun berlari ke aranhnya dan memeluknya..

“Yoona-ya.. mianhae.. aku pergi terlalu lama.. bogoshiipooo!” dengan riang ia berkata seperti itu.. tetapi..

“oppa… mianhae.. but you come back too late.. hiks.. I’ve already want to marry someone else.. someone that I don’t love.. mianhae.. hiks..” Kibum-oppa melepas pelukannya dan menatapku sedih. Ekspresinya berubah 180 derajat dari semenit yang lalu.
“mianhae oppa… saranghae.. hiks..” kibum-oppa mulai menitikkan air mata.
“maaf… aku terlambat yoona..”kibum-oppa mencoba memelukku tetapi aku mengelak.
“I don’t want to hurt you more.. chalgaeyo..  goodbye..” aku menangis dan pergi dari kibum oppa yang terus menerus memanggilku.

Aku berbuat begitu karena aku sudah membuat perjanjian dengan orangtuaku.. dan aku tak mau orang yang kucintai terluka..

FLASH BACK

“jika kau masih mencoba menjalin hubungan dengan namja itu..! appa tak segan-segan akan menghancurkan hidupnya! ARASSEO!?!”

FLASHBACK END

Andai saja aku mempunyai mesin waktu..

Aku akan memutar kembali waktu dimana aku.. berbahagia dengan kibum-oppa.. dan menjadi yeoja biasa yang bahagia bekerja menjadi seorang waitress di sebuah café bersama kedua unnie yang lebih menyayangiku daripada orangtuaku sendiri.

THE END

Annyeong^^ rinmiumiu is back.. :D

Jeongmal mianhae kalau aku telat lagi..

Karena 2 hari yang lalu aku pergi ke rumah saudara dan lupa membawa flashdisk.. jadinya aku gak bisa lanjutin ff ini… mianhae readers..

Juga.. JANG JANG.. habis ini aku akan segera tulis yang…

SEO VERSION…. :D akhirnya udah sampe yang yoona..

Tinggal seo deh.. dan readers… jeongmal khamsamnida udah mau ngikutin Time machine versionku…^^ hope you like all my Fanfiction..

Khamsamnida..^^

 oh iya readers.. aku mau kalau ada kritik atau saran yg ingin kalian sampaein ke aku.. tolong kirim e-mail ke soshiimnida@yahoo.com atau follow di twitter @RReydwika…
 
aku ingin lebih banyak memiliki komunikasi sama readers sekalian.. dan juga menambah teman..
 
kalau mau tinggalkan e-mail di komentar juga boleh.. nanti pasti aku kirim e-mail deh..
 
have a nice day..
dan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bagi yang melaksanakan..^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar