Sabtu, 21 Juli 2012

Time machine (sunny[sungmin's rain])


Title
Time machine
(Sunny)

Length
“Drabble”

Rating
pg.14
(kissing scene)

Genre
sad,romance, Tissue warning

Author
27rinmiumiu

CAST/Main Cast
Lee Soon Kyu(Sunny) – SNSD

Lee Sungmin – Super Junior

Disclaimers
seluruh cast adalah milik tuhan…, tetapi ceritanya hanya milikku..

untuk mendapatkan feel yang sempurna.. dianjurkan untuk mendengarkan lagu ‘time machine

Author Note
Ini salah satu dari ceritaku… fresh from my computer… ini adalah drabble beruntun(?) bertemakan Time machine yang ceritanya dikembangkan melalui MV Girls’ Generation sendiri yang berjudul ‘Time Machine’.. setiap member punya Drabble ini masing2..^^

one of my fanfic..^^ allright cerita ini adalah 100% murni karanganku sendiri…, ingat ya.. no silent reader.., no copycatz.., and happy reading…^^

***


(TIME MACHINE)

Sunny POV

Hujan?kalian yang sedang sedih pasti berpikir bahwa hujan adalah tanda kesedihan, iya kan?? Tapi seseorang telah mengubah anggapan itu..

omong-omong, aku Sunny.. namaku cukup lucu kan? Nama asliku adalah Lee Soon Kyu.. tapi.. tidak tau kenapa aku sangat tidak suka jika ada yang memanggilku seperti itu.

Aku adalah seorang mahasiswi di hanseop university. Semua orang mengenalku sebagai gadis yang ceria. Tetapi.. mereka semua tak tau sisi lain dari seorang sunny. Sisi gelap, sunyi, sepi, hampa.. dari seorang sunny.

Yaa.. perlu kalian tau.. orangtuaku sudah lama meninggal karena kecelakaan pesawat. Semenjak itu aku dirawat oleh pamanku.., pamanku itu cukup kaya.. presiden dari sebuah entertainment, hidup dengan segala fasilitas yang.. WAH.. tetapi itu tak menyembunyikan kenyataan jika aku kesepian. Pssstt.. aku juga memiliki penyakit Leukimia..

Juga.. dulu aku memiliki seorang namja chingu. Ia seperti guardian angelku.. ia tak akan membiarkan apapun menyakitiku. Ia selalu bersedia tersenyum untukku apapun yang sedang terjadi pada dirinya. Dan guardian angel itu bernama Lee Sungmin. Siapa sangka ia memiliki marga yang sama denganku.. :)

Kalian ingin dengar cerita yang membuatku percaya bahwa hujan bukanlah tanda kesedihan..?

Baiklah.. baca baik-baik..

Flashback

Malam itu sedang hujan deras dirumahku.. aku hanya memandang nanar hujan. ‘kau membawa kesialan..’ itulah pemikiranku setelah melihat hujan.. karena di malam kepergian orangtuaku.. disitulah hujan berderai dengan melodi kesedihan yang amat menyakitkan.

Tiba2 aku merasakan kepalaku yang seperti ditiban benda berat.. pusing sekali.. lalu kurasakan cairan merambat dari dalam hidungku.. ‘darah?? Ba..bagaimana ini bisa terjadi?!’ akupun berusaha menghambat darah itu. Tetapi percuma.. darah itu tetap mengalir.

“sunny-a.. apakah kau sudah makan?” tanya ahjummeonim ku sambil mengintip dari pintu kamarku. Sementara aku tak menjawab karenamasih panik ditambah kepalaku yang bertambah pusing. “ah..jummeon..nim..” kataku lemah. “OMO! Sunny-a gwenchanayo??” seru ahjummeonim mendapati diriku dengan tangan yang bersimbah darah. “sunny-a.. mari kita berangkat kedokter”ia membantuku berdiri, masih dengan ekspresi sangat panik.

***

Setelah menerima hasil tes. Aku tak dapat berkata apa-apa lagi. Hanya air mata yang tengah melukiskan bagaimana keadaanku sekarang. Aku duduk sendiri di beranda dekat taman rumah sakit itu.

“AKU BENCI KAU!! HUJAN!! MENGAPA KAU SELALU DATANG DENGAN SEJUTA PENDERITAAN!!” aku menjerit sambil terus menangis. Karena mendapati diriku yang sekarang sudah terserang penyakit Leukimia yang sudah cukup parah.

Saat itu juga seorang namja datang dan duduk di sebelahku. Ia tampak sangat bahagia dan memakai pakaian serba putih. Jas putih, setelan putih, juga sepatu putih. “kau membenci hujan?” tanyanya yang sedang menatap rintik-rintik hujan.

“kau siapa?” aku menatapya sedikit aneh. “naya(aku)?” ia menunjuk dirinya sendiri lalu tersenyum padaku. Yah.. perlu kuakui ia cukup tampan.. dan.. sudahlah.. kenapa aku tiba2 lupa tentang panyakitku??

Aku mengangguk. “Lee Sungmin.. dan kau?” ia menjulurkan tangan. Tetapi dengan aneh kupandangi tangannya. “wae?? Kau tak pernah berjabat tangan sebelumnya?”Lee sungmin menatap ku aneh. “ania! Namaku Lee Sunny” aku dengan cepat menyambar tangannya.

Ia tersenyum. “kau tau apa tentang hujan..” katanya lembut tapi terkesan meremehkan. “hujan itu pembawa kesialan dan penderitaan!” tiba2

JDAAR!

Petir menyambar. “hei! Kalau kau tidak tau apa-apa tentang hujan jangan berani berkata macam-macam!” sergah sungmin. “m..mianhae..” kataku yang sedang kaget bukan main. “ne.. aku juga maaf telah membentakmu..” sungmin memasang ekspresi bersalah.

“ne.. gwenchana…, oh iya.. kau kesini.. untuk apa?” tanyaku pelan. “aku??, aku kesini karena keajaiban..” aku menatap sungmin dengan tatapan aneh. “jika saja malam itu hujan tak turun mungkin diriku sudah tak ada di dunia ini..” sungmin menatapku lembut.. bahkan lebih lembut dari whip cream di atas kue. Aku membekap mulutku. Seketika hujan itu berganti menjadi titik2 gerimis. Sebenarnya apa-apaan ini.. apa ia yang mempengaruhi hujan hah??

Sungmin berdiri, menatap langit seolah dari sanalah ia berasal hehehe. Hayalanku extra ordinary kan?, ah sudahlah..

“kau tak ingin ikut?” tanya sungmin yang baru saja berdiri dari duduknya. “kemana?” tanyaku balik. “tentu menikmati sungmin’s rain..” jawabannya membuatku semakin bingung. “hah? Sungmin’s rain?? Jadi kau mengatakan hujan ini milikmu..??” tanyaku agak sinis. “pfftt..hahaha… ayolah ikut saja..” sungmin menarik tangannya.

Baru kali ini aku merasakan hujan setelah kematian orangtuaku.. aku sempat memiliki trauma terhadap hujan karena waktu itu.. ya.. sampai sekarang.. aku menganggap hujanlah yang mengambil orangtuaku..

Tetapi.. kali ini.. rasanya beda.. jauh lebih nyaman. Akupun memejamkan mata. Merasakan tiap titik hujan yang jatuh membasahi wajahku. Aku membuka mataku lalu melirik sungmin. 

Dan… dia ternyata tengah memperhatikanku. Setelah aku balas menatapnya ia tersenyum. 
 Apakah dia benar2 tampan.. atau jantungku saja yang berdetak lebih cepat?? Ah.. tetapi.. kalau dilihat namja ini.. tampan skaligus cute! Aku balas tersenyum.

3 bulan berlalu..

Keadaanku tambah memprihatinkan.. semakin hari badanku semakin kurus dan lemah.. seperti terkikis oleh waktu.

“chagiya.. apakah kau ingin berjalan keluar??” tanya sungmin yang muncul dari balik pintu. Aku tersenyum. Ya.. dua bulan yang lalu aku dan sungmin telah resmi menjadi sepasang namja dan yeoja chingu. Beruntung sekali aku memiliki dia.. di waktuku.. yang aku yakin tak akan lama lagi.

“oppa.. give me a power..” kataku lemah. Sungmin dengan pandangan teduh nan lembut seperti biasanya.. menghampiriku dan memeluk tubuhku yang kurus. Cairan dari hidungku kembali menetes. Tetapi kini diiringi dengan airmataku..

“sunny-a!” dengan setengah sadar aku mendengar sungmin-oppa memanggil namaku. Tetapi.. kepalaku berat sekali.. aku tak mampu apa-apa lagi selain tersenyum.

Author POV

“eommonim! Sunny!” teriak sungmin setengah menangis. “omo! Sunny-a! dokteer!!” seru ahjummonim sunny. “sunny-a! tolong bertahanlah.. jebal..” sungmin memeluk sunny.

***

“keadaan jokkaga(keponakan) anda.. semakin hari semakin memburuk.. jika tak juga mendapatkan donor sum-sum tulang belakang.. kemungkinan dalam waktu 3 bulan sunny-ssi.. akan meninggal..” jelas sang dokter. Ahjummonim hanya bisa menangis.. dan menangis.. disebelahnya ada sungmin yang tengah memandang langit sore. Tiba2 turun hujan.. tetapi… itu bukan hujan biasa, itu sungmin’s rain.. sungmin mengangguk pasti.. entah apa yang ia pikirkan..

***

2 hari setelah operasi sunny berhasil dilakukan..

Sunny POV

Aahh… badanku sakit semua.. ha…?? A..aku… berhasil melewati operasi! Ah aku hari ini harus memeluk ahjumma, ahjusshi, sungmin-oppa..!

Karena semangat.. aku langsung duduk. Tetapi aku bingung karena tidak ada orang samasekali ri ruanganku. Aku mencoba berjalan.. ahh! Kaki ku kok susah diajak bergerak ya?? Humm.. sudahlah kutahan sedikit.

Akupun berjalan ke lorong rumah sakit. Tampak ahjumma dan ahjusshi tengah memasang ekspresi prihatin. “ahjummonim!” aku memanggil beliau. Ia langsung menghampiriku dan menangis..

“sunny-a.. sungmin…hiks hiks hiks”aku langsung merasakan perasaan yang samasekali tidak enak. Akupun melepas pelukannya dan berlari ke ruang dokter.

***

“dokter! Hus hos hus hos.. siapa.. pendonorku.. hos hos.. dan dimanahh.. sungmin-oppa!” dengan nafas tersenggal-senggal aku menghampiri dokter. “maaf aggashi… tetapi.. Lee sungmin.. ia telah tiada..” aku terkejut. Tak ada kata yang tersisa untuk dikatakan.. 

“b..bohong! kau bohong kan?! Ya! Jangan berbohong kau!” bentakku sambil menangis.
“maaf aggashi.. tetapi malam itu.. pasien Lee sungmin nekat melakukan donor.. padahal ia tak boleh melakukan operasi apa-apa selama sisa hidupnya.. karena ia pernah mengalami kecelakaan berat.. maafkan aku… tetapi ia samasekali tak mendengar perkataanku.. ia nekat berbuat begitu karena ingin menyelamatkanmu.. aku turut prihatin..” kata dokter itu dengan wajah bersalah.

Akupun saat itu juga menangis tak henti-hentinya.. aku berlari keluar.. tiba2.. hujan datang… dan aku tau persis ini sungmin’s rain.. akupun berteriak..

“OPPA!!!KAJIMA!!! OPPA!! JEBAL!!” aku berteriak lalu menangis sepuasnya di depan teras rumah sakit.

***

2 tahun kemudian..

Di halte bis..

Hari ini adalah hari dimana aku akan melamar kerja.. keadaanku sekarang sudah jauh lebih baik.. tetapi.. aku juga merasakan sakit yang tak ada habisnya.. ya.. karena aku kehilangan orang paling ku cintai sekali lagi..(setelah eomma-appa)

“humm.. hari ini.. aku akan melamar kerja.. fighting sunny!” tetapi aku tersentak sendiri akibat perkataanku barusan.. ‘fighting sunny! Oppa akan terus melindungimu..!’ kata2 sungmin oppa kembali terngiang. Aku menangis lagi… dan.. kejadian tak diduga datang..

Sungmin’s rain kembali turun.. tetapi kali ini agak aneh karena lebih deras.. juga.. waktu seolah berhenti.. sepi.. tak ada orang sama sekali..

Tetapi.. lamunanku buyar.. “sunny-a.. urimania..” kata seorang namja. “hiks… oppa..??” aku memandang namja di hadapanku tak percaya. “kau… ini benar kau…??” aku memegang pipinya. Iapun tersenyum. “selamat ya.. kau sudah sembuh.. aku senang melihatmu lagi..” sungmin tersenyum cerah padaku. Senyum yang kurindukan…

“sunny-a.. kuharap kau.. bisa menemukan namja yang lebih baik dari aku.. karena aku.. tak bisa lagi bersamamu..”. “oppa! Aku ingin mengatakan sesuatu padamu.. hiks..”.
Ditengah kesunyian angin menyapu, aku memeluk sungmin dan berbisik. “oppa.. gomawo.. jeongmal gomawo.. and… saranghae… hiks hiks..”. “sunny… chalgaeyo… chigeum khanda..(jaga diri baik baik.. aku pergi..) nado saranghae..” katanya lalu mendekat dan… bibir kami bersentuhan..

Tetapi… ciuman itu makin memudar.. ternyata sunmin telah tersenyum.. tubuhnya lama kelamaan tenggelam dalam hujan dan menghilang.. lalu.. “saranghae sunny-a..” bisikan di tengah sungmin’s rain terdengar…

Hah… kuharap aku mempunyai time machine.. untuk kembali ke masa2 aku masih bersamanya.. saranghae sungmin oppa… I will always remember you.. :)

THE END

Otte?? Yang udah baca komen ya??

Baca yang selanjutnya ya.. Time machine (tiffany [snowy tears])..




Nih ada bonus.. eheee.. :)





















siwon eonnie… hahahaha LOL… :P




 






















ini baru… Siwon oppa… :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar