Minggu, 29 April 2012

it can't be chap 1


Title
It can’t be../chap. 1

Length
twoshoot

Rating
pg.15
(pembunuhan)

Genre
action, romance, thiller

Author
rinmiumiu

CAST/Main Cast
Seo joo hyun – SNSD

Cho kyuhyun – Super Junior

Jung yonghwa – C.N. Blue (munculnya di part 2)

Support Cast
super junior, SNSD, nickhun, victoria, jang wooyoung, find it..

Disclaimers
seluruh cast adalah milik tuhan…, tetapi ceritanya hanya milikku..

Author Note
Ini adalah cerita yang pernah ku post di FKI… frehs from the oven(?) hehe…
ff kali ini temanya kayak film detektif gitu.., pg. 15 soalnya ada adegan pembunuhannya.., nah seohyun itu critanya penggemar si kyu tapi.. ternyata… – -?
Bagai mana ceritanya?? Let’s chek it out.., happy reading ya…
one of my fanfic..^^ allright cerita ini adalah 100% murni karanganku sendiri…, ingat ya.. no silent reader.., no copycatz.., and happy reading…^^

***

*author pov*

@ incheon highschool…

“ya!, Minggir! Aku ingin mengambil fotonya!”. “permisi.. permisi.., AKHH VICTORIA-SSHI!! Aku fans mu!!”. “NICKHUN-OPPA!! SARANGHAEYO!!”

*someone pov*

Nickhun!! Mungkin sekarang kau bisa memiliki semua aset dan kekayaanyang keluargamu renggut dari keluargaku.. tapi lihat saja.. aku akan balas dendam..!

*author pov*

Yap, begitulah pemandangan di incheon highschool setiap pagi.. mengejar-ngejar idola mereka tanpa henti, berharap mendapatkan nomor hp sang idola..  mengoleksi fotonya dan banyak hal lain yang sudah biasa terjadi di incheon highschool tersebut.

Tapi tidak untuk seohyun, gadis berumur 16 tahun ini memiliki hobi membaca.., bahkan ia dijuluki “kutubuku cantik” dikelasnya. Ia orangnya tertutup bahkan tak ada satupun di kelasnya yang mengetahui nomor  hp-nya. Umumnya gadis-gadis seusianya membicarakan lawan jenisnya. Tapi.. seohyun ia gadis yang polos tapi penuh dengan pengetahuan khususnya di bidang detektif, lebih memilih berkutat dengan buku ketimbang membicarakan hal2 seperti itu.

Tetapi tentu seohyun mempunyai sahabat karib yaitu yoona dan Jessica, mereka bertiga adalah penunggu perpustakaan, setiap bell istirahat berbunyi mereka langsung menuju perpustakaan.

###

*nickhun pov*

“KYA…!! Oppa! Saranghae..!” teriak seorang yeoja bersama gerombolannya(?). yup.. begitulah hampir setiap hari yang ku lihat, antara kesal dan senang menjadi terkenal.. huh.. melelahkan..

“eum.., nickhun-a.., bisa tolong seosaengnim ambilkan tiang mikrofon di gudang??” tanya kangta seosaengnim. “oh, ne.. seosaengnim” jawabku. Akupun segera menuju gudang dekat kantin. Tak tau mengapa setelah melewati kelas 12-G perasaanku jadi aneh.., apa mungkin takut?? Hah aneh sekali.

*author pov*

Di kelas 12-G ada seorang namja berambut coklat pirang. Ia sedang memperhatikan namja yang melintas, lalu berbicara sendiri. “nickhun-a.. gokcheongmal.., sebentar lagi hidupmu akan berakhir.., aku janji.., aku tak akan berlama-lama.. hahaha..” kata namja itu sambil terseyum jahat. Seringainya terlihat angkuh, sorot matanya mencerminkan dendam yang dalam. “kau akan mati! Nickhun!” kata namja itu sambil menancapkan pisau belati ke mejanya.

*Nickhun pov*

Aku membuka gudang itu perlahan.. KREEK~… suara decitan pintu, menandakan ruangan itu jarang dibuka. Yang pertama ku lihat di ruangan itu adalah tumpukan kardus-kardus, beberapa bangku rusak dan itu dia tiang mikrofon.., ada dua.. “aku pilih yang mana ya..” gumamku sambil melirik tiang mikrofon biru dan satu lagi yang berwarna hitam..
Tapi ketika aku ingin meraih tiang mikrofon biru itu…

CLEEBB~ sesuatu menusuk ku dari belakang.., “hahahaha..!, matilah kau..!” terdengar tawa seseorang. “khy..kh.. huk huk..!” darah mengalir dari mulutku.., tak sempat menyebut nama pembunuh itu.., aku sudah ada di tempat yang  tak bisa dibilang dunia..

*author pov*

“YA!, hyunnie..! aku lapar.. temani aku ke kantin ya??, jebal..” rengek yoona. “mianhae yoona, aku ingin membaca buku..” jawab seo dengan halus. “iisshh, kau ini.. sekali2 ke kantin juga tak masalah kan??” gerutu sica. “aiihh, ara..ara.. aku ikut” ujar seohyun megalah.
Di kantin seohyun melihat seisi kantin yang menatapnya aneh. Murid2 disitu kurang mengenali seohyun, kesuali teman2 sekelas seohyun.

###

*seohyun pov*

Kenapa mereka menatapku seperti itu?? Apa yang salah dariku?? Apakah salah aku menginjakan kaki di kantin ini??. Aku masih menatap seisi kantin dengan ketakutan dan gelisah.

“hyunnie.., mereka hanya agak asing melihatmu disini.., mereka sama sekali tidak tergangu kok dengan kehadiranmu..” kata yoona tiba2. Ya.. memang yoona ini pandai membaca ekspresi, sorot mata, dan tindakan seseorang.

Aku hanya mengangguk pelan. “hyunnie,yoong, kalian cari tempat duduk dan aku yang akan memesan ya?” ujar sica. “ne” kata kami berbarengan. “kau mau pesan apa yoong??” tanya sica. “aku roti melon dan milkshake saja”. “dan kau seo?” tanya sica padaku, aku sedang tidak mood makan.. . “aku jus strawberry saja” jawabku singkat. “hanya itu??” tanya sica. Aku mengangguk.

“yah, hyunnie.. untuk apa kau membawa tas selepang itu ke kantin??” kata yoona sambil memperhatikan tas selempang biru bercorak kotak2 kuning milikku. “a..ani.., mungkin saja ada kasus mendadak yang bisa ku selidiki..” ujarku pelan. Yoona menggeleng-gelenkan kepala.
Jessica kembali dengan pesanan kami berdua di tambah makanan jessica itu sendiri.. kami bertigapun langsung menghabiskan pesanan kami masing-masing.. “Seohyun-a.. tadi aku beli  dua potong sandwich.. kau makan satunya ya..??” tawar jessica. “ani.., tidak usah..” tolakku. 

“seo.. kau harus makan! Atau aku akan mempraktekkan pelajaran terbaruku untuk membuatmu tak bisa berkerak, dan memaksamu memakan sandwich itu..” ujar jessica halus tapi menyeramkan. Ya.. diantara kami bertiga.. jessica-lah yang pandai beladiri.. “jess.., jangan terlalu kasar!” tegur yoona.

*yoona pov*

“ayo kembali ke kelas..” ajak seohyun. “ah.. seo inikan free time boleh lah kita bersantai sedikit..” kata jess yang disusul anggukanku. “tapi masa kita ngendon(?!?) terus-terusan di kantin??” kata seo. “kalau begitu.. kita ke tempat lain..” kataku. “kita ke taman saja yuk..” usul jess. “baiklah..” kata seo.

Kami bertigapun ke taman.. “wah.. mendung.., bagai mana ini..” kata seo. “ya sudah kita ke kelas saja.. bagaimana??” usulku. “Yasudah” kata seo dan jess. Di perjalanan ke kelas

*author pov*

Di perjalanan ke kelas mereka bertiga bertemu kangta seosaengnim..
“seo-ssi…” panggil kangta seosaengnim. “ne seosaengnim??” jawab seo. “bisakah kau tolong ambilkan tiang mikrofon di gudang?, sebenarnya tadi seosaengnim sudah menyuruh nickhun untuk mengambilnya.. tapi dari tadi ia belum kembali.. ” ujar kangta SS. “oh.., nde seosaengnim..” kata seohyun. Seohyunpun memandang kedua temannya, “kajja..” ajak seo. Kedua temannyapun mengangguk.

Ketiga siswi itupun melewati lorong2 sekolah yang lumayan panjang dengan model kerajaan kuno tetapi dibangun dengan lebih modis dan moderen. Sekolah ini sudah berdiri 50 ntahun yang lalu.. sudah mengalami 3 kali renovasi dan 2 kali pembaruan ruangan. Tak heran jika kesan bangunan ini sedikit ‘menyeramkan’.

Akhirnya mereka bertiga sampai di depan gudang. Tetapi.. sesuatu mengagetkan mereka. Sesosok yang tak asing lagi bagi mereka bertiga. Ya.. di depan mereka sekarang terbujur kaku sesosok ‘Nickhun’, namja terpopuler di sekolah ini. “KYAAA!!” jerit jessica. “ssttt… kita bisa memanfaatkan keadaan ini untuk melatih kemampuan seo..” kata yoona pelan. Jessicapun mengangguk tanda mengerti apa yang dimaksud sahabatnya ini.

Seo mendekati jasad nickhun yang berlumur darah. Ia merogoh saku tasnya, mengeluarkan sepasang sarungtangan dan mengenakannya. Dengan perlahan seohyun mengecer nadinya, kemudian tangannya, dan segala detail tubuhnya. “ia dibunuh..” kata seohyun pelan. Yoona memandang ngeri seohyun, begitu juga jess.

“ia dibunuh seseorang dari belakang.., saat ia ingin meraih mikrofon.. kemungkinan ia ditusuk dari belakang.., dan pelakunya meletakkan ini di sampingnya.. jadi seolah ia tertusuk sendiri..” jelas seohyun sambil meraih sebilah besi tajam. “t-tetapi.. kalau bukan besi itu yang digunakannya.. bagaimana bisa i-.. itu berlumur darah..?” tanya jess sambil memandang takut sebilah mesi tajam itu. “itu mudah.. si pelaku menggunakan darah binatang untuk melumuri besi ini.., itu kita bisa liat dari jenis, kekentalan, dan warna darah..” jelas seohyun. “tetapi.., darah itu belum mengering.. sama seperti darah yang tercecer di sekitar korban..” kata yoona.

“kalau begitu.. binatang itu masih ada di sekitar sini..” kata seohyun. “ppalli.. kita cari binatang itu..” kata jess. “ne..” jawab seohyun. Jessica dan seohyun memutari ruangan untuk mencari jasad binatang itu. Sementara yoona.. ia mengambil kain yang menutupi tumpukan kursi rusak dan menutupi jasad nickhun. Yoona mendekati jasad nickhun mimik mukanya berganti. “oppa..” bisik yoona. Seohyun menatap yoona. Ia tau sahabatnya itu menyukai sosok nickhun.., seohyun pun mendekati yoona dan menepuk-nepuk pundak yeoja itu.

“aaa…! Seohyun-a.. yoona.. aku menemukannya!” pekik jessica sambil menunjuk-nunjuk seekor bajing yang sudah tak jelas bentuknya #yuuck..:P# “eeewww..” kata yoona. “lihatlah..!” pekik seohyun. “ada apa seo?” tanya yoona. “kancing kemeja…, tapi tampaknya itu bukan dari seragam sekolah kita..” ujar seohyun. “hmm.. sepertinya aku pernah melihat kancing itu.., oh iya..  di kemeja kyuhyun.. kemeja bermotif kotak-kotak berwarna merah..” kata yoona. “kyuhyun-oppa..??” tanya seo. “baldwande.. kyuhyun sudah pulang dari tadi..” kata jess. “hmmm..”*seo*.

“euuummm… seohyun-a.. kemarilah..” kata jess. “ada apa?” tanya seo. “apa kah kau merasa ada yang ganjil dari sekotak pasir itu??” kata jess. “pasir yang mana??” tanya seo lagi. “yang itu..” tunjuk jess pada kotak coklat berisi pasir. “i..iya.. ada tulisan kanji..” kata seo saat melihat ceplakan tulisan kanji yang agak pudar mungkin karena gesekan ‘稲妻’. “i..nna-zuma.., inazuma?? Petir?? Apa maksudnya ini?” tanya yoona. “tunggu.. di sekitar ceplakan terdapat motif yang menyerupai.. pi-pisau?” seohyun bingung sendiri.

 “mungkin si pelaku melempar pisaunya setelah membunuh dan memungutnya lagi..” kata jess. “iya juga.. tetapi di mana bercak darahnya..??” tanya seo. “changkaman..” ujar yoona sambil mendekati kotak pasir itu. Sssrrss sssrrss(??), yoona menyapu permukaan pasir dengan ibu jarinya, dan saat itu juga terlihat beberapa tetesan darah yang sudah meresap ke pasir. “OMO! Kau benar jess..” kata seo.

***
Karena sudah menunggu ketiga mahasiswi itu hampir 2 jam kangtapun memutuskan untuk melihat gudang itu sendiri. “kemana mereka..??” gumam kangta sambil melangkah ke arah gudang..

***
“berarti hanya ada 2 petunjuk untuk kasus ini.. inazuma.. dan kancing.. ” kata jess. “dan satu tersangka tak tetap.. kyuhyun..” kata yoona. *seohyun* “…”. Tiba2… “HYAAAA!!” teriak kangta seosaengnim. Spontan ketiga siswi itu menengok(?!) ke arah suara itu. “ka- kalian..” ujar kangta seosaengnim lalu kabur..(author kehabisan ide..). “kejar dia..” kata seohyun, jess pun berlari sekencang mungkin dan begitu mendapatkan kangta seosaengnim ia menguncinya sampai tidak bisa bergerak. “mianhae seosaengnim..” kata jess. “aarrgghh… kau..!?!” pekik kangta seosaengnim dan jessica tersenyum kecut.

***

“HHHMMMPPFFF HHHMMPPP HHHMMMPP!!” kata kangta seosaengnim yang sedang di sandra oleh ketiga mahasiswi itu. “mianhae seosaengnim.., tetapi anda telah menjadi bagian dari kasus ini.., pertama.. saya ingin meminta maaf atas kelancangan saya.., kedua.. kami terlibat kasus ini secara tidak sengaja.. dangan kata lain kami bukan pembunuh.., ketiga… kami disini mencoba untuk memecahkan kasusu ini jadi kami mohon dukungannya.., dan yang terakhir.. tolong anda tutup mulut sampai kasusu ini selesai.. terimakasih..” jelas seo panjang lebar. “hmmmpff.. hmmpff..” kata kangta seosaengnim dengan muka agak tenang ketimbang tadi.

“euummm… seo.. sebaiknya.. kita lepaskan lakban dan ikatannya..” kata yoona dengan ekspresi khawatir, seopun mengangguk. Srek.. lakban dibuka secara perlahan. “kalian..!, tapi… kalian.. apa benar kalian ingin memecahkan kasusu ini??” tanya kangta seosaengnim. “ne seosaengnim…, mianhae atas kelancangan kami..” kata seohyun sambil membungkuk 90°. “ne tidak apa2..” kata kangta seosaengnim.

“kita apakan mayat ini?” tanya jess. “ne.., cepat atau lambat mayat ini akan membusuk dan menimbulkan bau tak sedap..” ujar yoona. “bagaimana, jika kita biri nickhun formalin dan di letakan di ruang bahan dekat laboratorium..” kata kangta seosaengnim. “oh, nde..” kata seo.

***
Selesai menyimpan mayat nickhun seo, yoona, jess serta kangta seosaengnim memutuskan untuk melanjutkan kasusnya besok..

***
SEOHYUN POV

Omo.. kenapa aku jadi kepikiran sendiri ya..? aku tiba2 terbayang sosok nickhun yang berlumur darah berkata ‘seo..seo..’ . “YA! SEO…!” tegur mayat nickhun. “aniya.. aniya.. aniya.. andwae…!” jeritku sambil memegangi kepalaku. “ya! Seo.. kenapa gak nyaut??” tanya kyu- MWO?!?! Kyu oppa? Menyapaku?? Hhha~ am I dreaming?? “seo..” rengek kyu oppa.., omo.. he is totally cute…

“oh.. ne oppa.. ada apa??” jawabku setengah sadar. OMO! Seohyun-a sadar! Ya… sadar.. he- hei… tunggu.. ‘baldandwae…, kyu sudah pulang dari tadi..’ kata-kata jess terngiang di telingaku. Lalu pandanganku teralih pada kyuhyun oppa yang tengah memandangku bingung. Chankam.. seo.. ia adalah salah satu tersangka dalam kasus ini.. kau harus manfaatkan kesempatan ini..

“oppa.. kenapa??” tanyaku. “kau yang kenapa.., hehehe.. tadi aku ingin tanya padamu mau pulang bareng denganku tidak??” tanya kyu-oppa. “oh ne…, tapi oppa di rumahku tak ada orang..” kataku melancarkan aksi. “kalau begitu.. kau mau berkunjung ke rumahku??” tanya kyu-oppa. Aku memandangnya sok khawatir.. “oh.., jangan khawatir.. aku tidak akan.., ehm.. menyentuhmu.. hehe~” tawanya garing. Akupun mengangguk semangat.. YES~ aksiku berjalan lancar.. :)

***

TUNGLING.. bunyi pintu setelah kyu oppa memasukkan password.. hmm.. passwordnya 28-06-91.. ooohh… chankaman… itu kan tanggal lahirku. Aku membulatkan mataku. “silahkan masuk seo..” katanya ramah. Aku segera membuyarkan lamunanku. “eh.., ohh.. ne.. gomawoo..” kataku.

Hmmm… apartemennya lumayan besar.. desainnya minimalis tapi kelihatan mewah.. 

 “hummm seo.. silahkan duduk..” kyuhyun-oppa mempersilahkanku. “oh, ne..” kataku lalu duduk di sofa empuk berwarna coklat. “tunggu sebentar ya.. ku ambilkan minum..” kata kyu-oppa. Aku tersenyum dan mengangguk.

Mataku menjelajahi setiap detail apartemennya. Lalu mataku tertuju pada sebuah kardus berisi beberapa balut kain dan.. mwo.. pi- pisau bertulisakan..
i..na..zu..ma…

To Be Continued…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar